Senin, 16 November 2009

Manusia Memiliki Power

Manusia memiliki power untuk menentukan pilihannya. Tuhan menentukan takdir, manusia menentukan nasib. Takdir? Nasib? Nasib bagian dari takdir,kan?

Manusia diberikan kemampuan untuk berpikir, memiliki akal, kelebihan yang tidak dimiliki oleh ciptaan Tuhan yang lain, malaikat, devil dan lain sebagainya.

Tapi, sering kali saya menganggap bahwa setan memiliki banyak AKAL yang membuat kita mengikutinya.Oh, no no no, tidak, itu karena dampak dari proses berpikir kita yang membuat kita mengikuti jalan yang diberikan oleh setan. Devils only show the way, we THINK and CHOOSE it.

Tapi, apa kita benar2 memilih?

Atau Tuhan sebenarnya telah memilihkan pilihan untuk kita?

Teringat pembicaraan dengan tiga orang teman. Kind of short conversation, tapi cukup memacu saya untuk mencari jawaban yang dapat menyanggah mereka, bukan untuk merubah pandangan mereka, tapi untuk menegaskan diri sendiri bahwa pendapat saya tidak salah juga. Saya berpendapat bahwa Tuhan yang telah menentukan pilihan kita, tanpa memberikan kuasa untuk memilih. Hanya saja, kita SEOLAH-OLAH memilih. Saya dibantah. Diam. Namun tetap memegang prinsip itu.

Manusia tercipta ada yang baik dan ada yang jahat. Banyak yang bilang bahwa kita yang menentukan pilihan untuk menjadi baik atau jahat. Tapi, saya masih menganggap kalau perkara menjadi manusia baik dan jahat itu Tuhan juga yang menentukan. Kalau dikaitkan dengan ayat ini:

“Barang siapa yang diberi petunjuk oleh Allah, maka dialah yang mendapat petunjuk; dan barang siapa yang disesatkan Allah, maka merekalah orang-orang yang merugi.” (Al-A’raf:178).

What else i could say? Mungkin saya terlalu menelan bulat2 makna dari ayat ini. tapi apa makna sebenarnya? Apa yang salah dengan interpretasi saya bahwa Tuhan telah menentukan kaum yang jahat dan yang baik?

Yang lebih menguatkan pendapat bahwa Tuhan yang menentukan adalah karena Tuhan menciptakan semuanya dengan dikotominya masing-masing. laki-laki perempuan, siang-malam, jahat-baik. Tuhan menciptakan sesuatu yang baik, maka Tuhan juga akan menciptakan yang jahat/buruk.
yaa kalo dipikir2, kasian dong kaum yang diciptakan memainkan peran jahat di dunia ini? well, He owns us, right? He has the right. Bersyukurlah kita kalo kita termasuk kaum yang baik.

Let’s cruise to the 2nd surah. Al-Baqarah 30. Tertulis “...sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di bumi” lalu malaikat bertanya masih dalam ayat yang sama “... ‘Mengapa Engkau hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi itu, orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah...”

Baru setelah itu, Tuhan menjelaskan tentang penciptaan Adam. Di ayat 35, disampaikan “Hai Adam, diamilah oleh kamu dan isterimu surga ini...dan janganlah kamu dekati pohon ini, yang menyebabkan kamu termasuk orang-orang yang dhalim”

Dari dua ayat ini, dapat dilihat bahwa Tuhan memang berencana untuk menciptakan bumi untuk dihuni oleh manusia. Bahwa Tuhan telah mengetahui perbuatan manusia yang akan membuat kerusakan dan menumpahkan darah (dan bener aja kan??). Dan seolah-olah memberikan pilihan bagi Adam untuk memakan-atau-tidak pohon itu. Padahal sesungguhnya Tuhan telah tahu jawabannya. Tuhan emang sudah berencana mengirim manusia ke bumi. right?

Tuhan telah memiliki rencana akan segala sesuatunya. Telah tercipta alur-alur yang tersodorkan oleh kita dalam bentuk pilihan yang akan ditempuh dan membuat keterhubungan, jaringan yang semakin meluas dan berimbas kepada semua hal, affect every single thing in, not only, our lives, but also the others.

Lalu, SEBENARNYA masih adakah pilihan untuk kita kalau Tuhan telah memilihnya? Memilihkah kita??? Seakan-akan diberi pilihan padahal Tuhan telah menentukannya.

Tidak ada komentar: