Senin, 07 September 2009

DIMANAKAH KU BERSEMBUNYI

Dahulu Kala di Persia hidup seorang Raja yang tergila-gila membangun sebuah istana megah..Dia membelanjakan hampir seluruh perbendaharaan kerajaan untuk itu. hasilnya memang menakjubkan. Dia menghiasi luar istana dengan menara dengan kubah-kubah emas. di dalam, dia mengisinya dengan perabotan dan permadani yang serasa diimpor lansung dari surga.

" Saya mau tahu Kata raja kepada Hadirin yang diundang kepesta pembukaan pesta pembukaan Istana" bagaimana pendapat kalian tentang pesta ini? adakah sesuatu yang terlupakan , yang dapat merusak atau mengurangi keindahan-Nya?

Semua-Nya memuji, kecuali seorang Arif." ada satu celah kecil yang menurut pendapat Hamba merupakan cacat utama istana megah ini tuanku, andaikan tidak ada cacat itu surga sendiripun akan memberikan hadiah-hadiah-NYA kepada tuanku dari dunia gaib.

raja seperti kena tampar tiga kali dan tidak diberi kesempatan melawan. " Aku tidak melihat cacat yang kau sebut" katanya Meradang. "' Kau bodoh, hanya cari perhatian!"

" Bukan begitu maksudku, Paduka," kata Sang arif. "Celah yang kusebutkan itu ialah celah yang akan dilalui iZrail, malaikat pencabut nyawa, bila dia datang nanti. semoga Paduka bisa menutup celah itu. sebab jika tidak, apakah gunanya istana, mahkota, dan singgasana Tuan yang megah ini?"


RENUNGAN: hakikat manusia tidak ada satu pun manusia yang terbebas dari keterbatasan. kalau dia tidak kena kantuk atau sakit, ujung-ujungNya dia berkeringat, badan-Nya bau menjadi tua, lalu akhir-Nya mati.tak pula manusia, tak peduli itu Firaun atau Hitler, bisa bertahan dari sapuan banjir,badai, gempa. Ini fakta penciptaan yang disampaikan gamblang lewat baris doa ini. Apa saja dan siapa saja yang kita anggap digdaya pasti binasa. lebih dari itu, sifat digdaya yang kita anggap ada pada selain Allah sebenarnya hanya pinjaman dan percikan kecil dari kedigdayaan Tuhan yang melampaui segala sesuatu

The source of the Book: menyerap energi ketuhanan By Muza khasim & Alfian Hamzah